Assalaamu ’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,

Selamat Pagi,

Salam Sejahtera bagi kita semua,

Om Swastyastu,

Namo Buddhaya,

Salam Kebajikan.

Halo Strada Muda …

Bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu yaa..Senin, 30 Mei 2022 dan Kamis 2 Juni 2022 merupakan hari yang istimewa bagi sebagian siswa kelas 6 SD Strada Kampung Sawah.  Mereka melakukan kunjungan ke tempat ibadah di sekitar Kampung Sawah, Pondok Melati. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa Toleransi antar umat beragama khususnya di Kampung Sawah. Seperti yang kita tahu bahwa Kampung Sawah terkenal dengan kampung toleransi, dimana terdapat 3 tempat ibadah yang letaknya sangat berkedatan. Apa saja tempat ibadahnya? Yaaa.. ada Gereja Katolik St.Servatius, Gereja Kristen Pasundan dan Masjid Agung Al Jauhar Yaasfi.

Dengan penuh semangat di Senin Pagi ,10 anak berjalan beriringan menuju Masjid Agung Al-Jauhar Yasfi. Kurang lebih 7 menit anak-anak berjalan dan sampailah di Masjid Yasfi, begitulah orang-orang menyebut masjid tersebut. Sesampainya di sana, rombongan di sambut oleh Bp. Ali. Anak-anak lalu diajak berkeliling di area masjid. Setelah itu duduk santai di depan aula masjid untuk berbincang-bincang dan mendengarkan bagaimana sejarah didirikannya Masji Agung Al Jauhar Yasfi tersebut.

Setelah kurang lebih 45 menit di sana, anak-anak pun melanjutkan perjalanan ke Gereja Kristen Pasundan yang letaknya tidak jauh dari Masjid. Uniknya, letak Masjid dan Gereja Kristen ini bersebelahan sehingga anak-anak hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk berjalan menuju gereja kristen. Sesampainya di sana, anak-anak telah ditunggu oleh pendeta dan majelis gereja. Sambutan hangat kami terima dari Pendeta William dan Pendeta Yoga. Anak-anak diajak untuk masuk ke ruang gereja. Disana anak-anak melakukan tanya jawab seputar sejarah gereja dan kegiatan-kegiatan kebersamaan yang sering diadakan bersama umat katolik dna muslim. Dengan penuh kesabaran, Pendeta Wiliam dan Pendeta Yoga menjawab pertanyaan anak-anak.

Ada juga anak yang bertanya tentang suka duka menjadi seorang Pendeta. Tentunya anak-anak tahu ya apa itu Pendeta? Ya Pendeta adalah pemimpin agama Kristen. Semoga nanti anak-anak SD Strada Kampung Sawah yang beragama Kristen ada yang menjadi seorang Pendeta ya…Kunjungan di Gereja Kristen Pasundan pun diakhiri pukul 10.50. Setelah itu anak-anak kembali melanjutkan perjalanan menuju sekolah. Hari itu menjadi pengalaman yang luar biasa bagi anak-anak karena dapat mengenal berbagai keberagaman yang ada di sekitar Kampung Sawah.

Hari berganti, kunjungan pun dilanjutkan di Pura dan Wihara. Letak Pura dan Vihara ini cukup jauh dari sekolah sehingga anak-anak menggunakan angkot untuk menuju tempat tersebut. Kamis, 2 Juni 2022, dengan berganti personil anak-anak sudah siap di sekolah pukul 07.30. Tujuan pertama yaitu mengunjungi Pura. Kurang lebih 30 menit perjalanan dan sampailah di Pura Satya Loka Arcana yang terletak di Ciangsana, namun sebagian besar umat sering menyebutnya Pura di Jakarta. Pura ini berdiri di lahan TNI-Angkatan Laut. Begitu sampai di Pura, kami dibuat takjub karena kami merasa seperti sedang di Bali.

Suasana yang masih sangat asri dan letak Pura yang dikelilingi dengan pepohonan membuat suasanan semakin nyaman. Kami disambut oleh Pak Gustu dan kurang lebih selama 10 menit kami diajak berkeliling di area Pura. Disana anak-anak mendapat penjelasan tentang nama bangunan yang ada di Pura dan istilah-istilah dalam agama Hindu. Setelah berkeliling, tak lama kemudian datanglah Bapak Gusti Made sebagai ketua SDHD Banjar Ciangsana. Kami diajak duduk di Bale Gong. Bale Gong sendiri merupakan tempat khusus untuk mengadakan kesenian dan untuk bersosialisasi satu sama lain.

Di sana anak-anak mendapatkan penjelasan seputar sejarah berdirinya Pura dan diajarkan cara membuat canang sari yang merupakan tempat untuk meletakan sesaji. Anak-anak sangat antusias mencoba membuat. Ini menjadi pengalaman pertama anak-anak belajar membuat sesaji di Pura. Tak terasa hampir 2 jam anak-anak berada di Pura. Rasanya masih ingin terus berada di Pura untuk belajar, namun anak-anak harus melanjutkan kunjungan di Vihara Tridharma Pondok Gede.

Sesampainya di Vihara, anak-anak langsung masuk ke area Vihara. Diadakan ritual doa dahulu sebelum memulai kegiatan. Wah, sungguh luar biasa kami bisa ikut ibadah dengan cara yang berbeda dari biasanya. Untuk sembahyang disini, petugas memakai pakaian khusus berwarna biru. Dan ternyata pakaian ini juga dipakai oleh seluruh pemimpin ibadat agama Budha dimanapun berada.  Setelah sembahyang, anak-anak pun melakukan tanya jawab seputar tradisi dan sejarah dari Vihara. Kurang lebih 45 menit anak-anak melakukan tanya jawab dan diakhir sesi anak-anak mendapat penguatan dari ketua Wihara Pondok Gede yaitu Bapak Upalla sebelum kembali ke sekolah. Pesan dari Bapak Upalla bahwa kita sebagai warga Indonesia harus selalu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, tidak menonjolkan agama yang satu dengan lainnya. Kita semua sama, hidup saling berdampingan dan harus saling membantu tanpa membedakan agama.

Semoga kegiatan ini semakin memupuk rasa toleransi anak-anak SD Strada Kampung Sawah untuk saling menghargai dan menerima perbedaan.

Sampai jumpa di kegiatan berikutnya….

Salam toleransi

Salam AMDG

Sebarkan artikel ini