Hai sobat kampus,

Pekan PLS telah kita lalui. Nah, kita mau mulai pelajaran untuk semester ganjil 2023-2024. Sobat kampus, ada yang baru di sekolah kita lho. Yaitu tentang kurikulum yang digunakan di sekolah kita. Pasti sobat Kampus sudah tahu semua yaaa. Tahun lalu kita menggunakan dua kurikulum yakni Kurtilas (kurikulum 2013) dan Kumer (Kurikulum Merdeka). Namun tahun lalu yang menggunakan kurikulum Merdeka hanya dua jenjang kelas  yakni kelas 1 dan kelas 4. Tahun ini, jenjang kelas yang menggunakan Kumer bertambah yakni kelas, 1,2, 4, 5. Nahh Kumer terbilang baru jadi implementasinya harus disosialisasikan ke orang tua murid. Supaya para orang tua murid bisa mendukung , mendampingi belajar putra putri. Dan kita semua sambil belajar lho. Nah untuk sosialiasinya kita ada wadah yakni FORKOM. Forum komunikasi antara guru dan orang tua murid. Wali murid kelas satu baru sudah melakukan secara ofline. Para orang tua kelas 1 hadir di sekolah. Kelas 2,4, & 5 dilakukan secara virtual melalui zoom meeting di hari Selasa, 18 Juli 2023 pukul 19.00 sampai selesai. Dihadiri sekitar 179 partisipan. Waouww Ternyata tidak kalah seru dengan yang dilakukan secara ofline.

Dalam forkom tersebut ibu Bernadeta Nunung Nurhaeni selaku kepala sekolah memaparkan tentang kurikulum merdeka . Kurikulum merdeka bertujuan untuk lebih mengembangkan potensi anak. Wah jadi kita semakin tahu ya apa itu kurikulum merdeka. Untuk pelaksanaan pembelajarannya disampaikan oleh Ibu Fransiska Deviana. Di sini seru karena Ibu Fransiska Deviana menyangkan ilustrasi video pembelajaran Kurikulum Merdeka. Jadi selama pembelajaran siswa tidak hanya belajar materi pelajaran saja, masih ada nilai-nilai dari elemen-elemen Profil Pelajar Pancasila di tiap pembelajaran yang menjadi tujuan pembelajarannya. Siswa tidak hanya belajar teori namun juga praktik pengalaman dari proses belajar. Setiap elemen belajar selalu ada dimensi profil pelajar Pancasila yang harus dicapai.

Apa yang menjadi ciri khas Kurikulum Merdeka ?

Kurikulum Merdeka Mengutamakan pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter siswa sesuai profil pelajar Pancasila.

Pembelajaran berbasis Projek disampaikan oleh Bapak Jacob Adiyaksa. Bapak Jacob memaparkan tentang rencana/ program  pelaksanaan Project. Dari project kelas1 sampai project kelas 5. Semua project mengacu pada bidang kewirausahaan yang ramah lingkungan dan menyehatkan.

• Proyek dilaksanakan menjelang Asesmen Akhir Semester (SAS)
• Proyek menyesuikan waktu yang telah di tentukan (minggu ke 3-4 Oktober)
• Hasil proyek di nikmati dan di sipamerkan dan dipasarkan dengan rekan sejawat di lingkup sekolah.

Nah jadi bentuk rill sebuah project bisa terealisasi dan bisa dinikmati bersama. (CS)